musikalisasi puisi

#Wanita Desa

Aku untaian mutiara
Wajahku biasa, memang
Tapi aku selalu tersenyum
Dengan bahagia

Hatiku bersih layaknya mutiara
Cerah secerah matahari
Jemariku bergerak dengan gemulai
Menarikan tarian yang kusukai

Lili padang savana
Erami jemari jemariku
Tenang nan teduh
Aku

Kilauan capella sinari nadiku
Tak terbayang

Riak kenanga Kasturi surga
Melanglang buana anggun nan mulia
Kontur Andromeda non plutoria
Dan aku merunduk.
Namun, bukan buluk.

Taman surga mendunia
Bunga bermekaran
Dipuja tapi tetap terjaga
Primadona, santun, dan sederhana

Gunung-gunung terpasang mematung
Saung-saung sawah dan para petani, tiada terpasung
Oh. betapa mentari bersinar malam siang
Tak ada sedan maupun koran menghadang

Sepi melanda tiada rasa
Kalau kau coba sibakkan samudra
Lihat!
Indah nan pemurah

Karena dunia saat ini
masih sangat kusukai
Langit biru, hutan hijau
dan juga para wanita
Senyum ramah selalu menghiasi wajah mereka

Mustahil kata 'ah'
Terus bernyanyi dengan ramah tamah
Cicit pipit naungi lengkungan harapan
Yah, tanpa aksara sang kamboja senja

0 komentar